Medio Ramadhan 1444 Bangkalan Gempar Pembacokan
Catatan: Yant Kaiy
Sadis!
Begitulah kesan pertamakali ketika saya membaca beberapa berita di media online
Madura. Foto dan video korban pembacokan bersimbah darah tergeletak di pinggir
Jalan Raya Halim Perdanakusuma Bangkalan. Rabu siang (5/4/2023).
Tragedi
pembacokan itu dilatarbelakangi konflik antar pendukung Calon Kepala Desa
(Cakades). Rupanya pelaku tidak berfikir panjang tentang filosofi Madura: je’ nobi’an oreng mon etobi’ dhibi’ sake’ (Jangan
suka mencubit orang kalau dirinya merasa sakit bila dicubit).
Pesta
demokrasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Madura memang rawan tindak pidana
kekerasan. Sudah berulangkali nyawa melayang akibat persaingan pra-Pilkades. Untuk
saling mengalahkan satu sama lain, acapkali mereka melakukan tindakan
kekerasan.
Sementara
pendukung fanatik ada yang bertaruh uang dalam mengunggulkan jagoannya. Tak
ayal suasana panas di tingkat bawah kian membara tatkala terdengar selentingan
ada potensi dirinya akan dikalahkan. Mereka berupaya sekuat tenaga supaya bisa
mengalahkannya sebelum pelaksanaan Pilkades digelar.
Wawasan
sempit para pendukung Cakades menjadikan semuanya amburadul. Mereka tidak siap
menerima kekalahan. Sebelum semua menimpa dirinya, mereka pun meminjam tangan
orang lain untuk menumbangkan musuh-musuhnya.[]
- Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.