Dirgahayu RI ke 78
Seperti
biasa, tiap HUT RI selalu dimeriahkan berbagai kegiatan lomba. Lomba dimaksud
untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa besar dalam
kemajemukan suku dan budaya. Kemeriahan lomba sebagai wujud gerakan mengikis perpecahan
diantara sekian banyak perbedaan.
Demikian
juga yang berlaku di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Pada Hari
Kemerdekaan RI 2023 kali ini, kecamatan yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Pamekasan tersebut juga akan menggelar beraneka lomba.
Mulai
dari lomba serius yang membutuhkan skill khusus hingga lomba partisipatif atau
sekadar lomba hiburan.
Rapat
persiapan lomba digelar medio Juli kemarin. Koordinator dan anggota panitia bidang
olah raga dan kesenian segera dibentuk. Susunan pengurusnya dipilih dari mereka
yang punya kompetensi dan dedikasi terpercaya. Tujuannya agar peringatan HUT RI
tidak ternodai oleh perilaku najis oknum tertentu.
Kenapa
begitu? Kita tahu anggaran Agustusan ini dananya sebagian diambil dari warga
masyarakat setempat. Mereka ikhlas menyumbang karena cinta tanah air di dadanya
terpatri kuat.
Betapa
menyebalkan kalau ada pihak-pihak tertentu yang masih bertingkah naif dan main
sunat anggaran untuk kepentingan kelompoknya. Sudah tidak menyumbang, ngakunya
paling Pancasila.
Ini
tidak benar dan perlu untuk diaudit. Pelakunya harus ditindak tegas. Agar
perilaku kotor itu tidak berulang dimasa depan.
Kalau
dibiarkan, lalu sampai kapan negeri ini sembuh dari lingkaran setan. Bukan
persoalan besaran nominalnya. Tapi tindakan nyata agar ternatal efek jera bagi
lainnya.
Pasca
Covid-19
Penduduk rindu memperingati Hari Kemerdekaan negaranya. Tiga tahun
rakyat diintimidasi wabah international, yakni Covid-19.
Sebenarnya
saat Covid-19, warga masyarakat tetap merayakan Hari Kemerdekaan di rumah
masing-masing. Mereka umumnya berdoa dan saling mempererat persaudaraan via
smart phone agar bangsa ini selamat dari ancaman disintegrasi
Kini
tiba saatnya mereka mencurahkan rasa nasionalisme, biar negara luar tahu. Aksi
nyata ini patut mendapat apresiasi dari orang-orang yang punya preseden buruk
tentang negeri ini. Bahwa ruh patriotisme masih menyatu dalam jiwanya. Tak
mudah luntur oleh perilaku menjijikkan para pejabat diberbagai tingkatan.
Rakyat
tetap percaya, kalau mereka punya tanggung jawab besar sebagai anak bangsa.
Baik di tatanan sosial budaya, hukum negara dan agama.
Sebab
mereka punya anak-cucu yang akan mewariskan bermacam hal. Mulai dari harta.
Lebih-lebih nama baik yang tak mudah luntur tergerus waktu.
Tidak
ada kata terlambat memperbaiki diri. Senyampang nyawa dikandung badan. Jadikan budaya malu sebagai baju diri kita.
Jasa Para
Pahlawan
Diantara kita punya kewajiban untuk terus mempertahankan keutuhan NKRI hingga titik darah terakhir.
Momentum
Kemerdekaan RI kiranya bisa menjadi pijakan kita untuk sejenak menoleh
kebelakang. Betapa para pahlawan tanpa pamrih berjuang demi tanah tumpah
darahnya supaya lepas dari belenggu penjajah.
Banyak
diantara mereka gugur di medan perang. Mereka membela harga diri ketimbang
hidup ada dibawah kaki penjajah.
Semestinya
kita malu pada diri sendiri. Perbanyak kita introspeksi dan selalu bertanya,
apa yang telah diberikan kepada bangsa ini. Pengorbanan para pahlawan sangat
besar tapi tak sempat menikmati hasilnya. Sementara kita sebagai pewaris negeri
ini masih mau berbuat tidak senonoh. Korupsi sana-sini, memperkaya diri atau
kelompoknya.
Semua
orang tahu, mana yang benar dan salah. Sebab nurani takkan bisa dibohongi. Tak dapat dimanipulasi oleh apa pun.
Salam
merdeka… Semoga Indonesia senantiasa dirahmati Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
negeri ini menjadi baldatun thayyibatun
wa rabbun ghofur (sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan
kebaikan perilaku penduduknya). Amin!
- Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.