Keberadaan Pasar Tumpah di Waru Pamekasan Timbulkan Kemacetan

Suasana Pasar Waru Pamekasan siang hari
Suasana Pasar Waru siang hari tetap ramai. [Foto: Yant Kaiy]

PAMEKASAN  - Pasar tumpah telah menjadi pemandangan yang umum di berbagai wilayah di Pulau Madura. 

Fenomena ini merujuk pada pasar yang secara dadakan muncul di pinggir jalan raya, sering kali tanpa izin resmi, dan mengambil alih sebagian besar badan jalan. 

Akibatnya, pasar tumpah tidak hanya menimbulkan kemacetan lalu lintas yang parah tetapi juga memicu emosi dan frustrasi para pengguna jalan.

"Pasar tumpah biasanya muncul di jalan-jalan utama yang ramai dilalui kendaraan. Kehadiran pedagang dan pembeli yang memenuhi badan jalan membuat arus lalu lintas di Pasar Waru terhambat," ucap Mat Surra, salah seorang warga Kecamatan Waru Pamekasan. Jumat (5/7/2024). 

Kendaraan harus berjalan pelan atau bahkan berhenti total, menyebabkan kemacetan panjang terutama pada Kamis dan Ahad.

Surra, panggilan akrabnya menambahkan, pasar tumpah yang mengambil alih jalan raya juga mengancam keselamatan para pengguna jalan. 

Pejalan kaki yang berbelanja dan kendaraan yang parkir sembarangan menambah risiko terjadinya kecelakaan. 

"Tidak jarang terjadi benturan antara kendaraan dan pejalan kaki atau kendaraan lain akibat kondisi jalan yang semrawut," terang Surra. 

Sebenarnya pasar resmi ada di Waru. Tapi keberadaannya sudah sesak. Sehingga pedagang sayur, ikan, dan buah menempati trotoar dan bahu jalan. 

Harapan

Pasar tumpah di Waru Pamekasan merupakan fenomena yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. 

"Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan masalah kemacetan dan emosi pengguna jalan dapat diminimalisir," damba Surra. 

Kerjasama antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang tertib dan aman bagi semua pihak. [Surya]