Pasar Tumpah di Waru Pamekasan: Antara Kebutuhan Ekonomi dan Keluhan Masyaraka

Pasar timpah waru Pamekasan
Suasana pasar tumpah di jalan raya Waru Pamekasan Madura. [Foto:Yant Kaiy]

apoymadura.com - Pasar tumpah didefinisikan sebagai sebuah kegiatan jual-beli barang yang menempati area pinggir jalan raya. 

Fenomena pasar tumpah kerap terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kecamatan Waru Pamekasan Madura. 

Di daerah ini, pasar tumpah biasanya berlangsung pada Kamis dan Ahad, dimana para pedagang hasil pertanian dan perikanan menempati sisi jalan raya untuk menjajakan dagangannya. 

Meski memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk memperoleh kebutuhan sehari-hari, keberadaan pasar tumpah ini juga menimbulkan sejumlah masalah yang dikeluhkan banyak warga.



Salah satu keluhan utama yakni kemacetan yang terjadi di jalan raya Waru, setiap kali pasar tumpah berlangsung. Arus kendaraan yang seharusnya lancar menjadi tersendat karena sebagian badan jalan dipenuhi oleh pedagang. 

"Kondisi ini diperparah oleh kendaraan roda dua dan roda empat yang parkir di bahu jalan raya, mengurangi ruang gerak bagi kendaraan yang melintas," keluh Anjat (41 tahun) yang menjajakan sabun, deterjen, dan odol. 

Lelaki asal Proppo Pamekasan ini mengungkapkan, banyak pengguna jalan merasa terganggu dengan situasi ini. Lantaran seluruh trotoar dijadikan lapak oleh pedagang. 

Pengendara juga harus menghadapi kemacetan panjang dan keterlambatan yang tidak diinginkan, terutama bagi mereka yang bekerja atau memiliki keperluan mendesak. 

"Lebih miris lagi kalau ada mobil ambulan melintas. Walau sirine meraung-raung, tetap saja kemacetan tak bisa dihindari," imbuh Anjat. 

Perlu diketahui, sebelah utara pasar tumpah tersebut ada Rumah Sakit Umum Waru. Sudah pasti tiap hari ada mobil ambulan melintas disitu. 

Selain itu, kemacetan ini juga berdampak pada kualitas udara dan menambah tingkat stres pengguna jalan.

Di sisi lain, para pedagang yang berjualan di pasar tumpah ini juga memahami bahwa aktivitas mereka mengganggu arus lalu lintas. 

Namun, bagi mereka, pasar tumpah adalah salah satu sumber penghasilan utama yang sulit ditinggalkan. 

Mereka berharap adanya solusi dari pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini tanpa mengorbankan mata pencaharian mereka. [Surya]