Kontroversi Peran Habib dalam Sejarah Kemerdekaan RI dan Nasab: Mahfud MD, KH Aqil Siroj, dan KH Kholil Yasin

Nasab

apoymadura.com - Berikut ini akan kami sajikan tulisan tentang perbedaan sudut pandang tentang nasab dari 3 pesohor tanah air. Artikel ini dirangkum dari berbagai sumber. 

Semoga bermanfaat dan bisa memberikan inspirasi


Mahfud MD

Rakyat negeri ini tahu kalau Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P atau Mahfud MD adalah tokoh nasional berasal dari Pulau Madura. 

Belakangan ini ia pun angkat bicara ketika sosial media ramai mempertanyakan klaim peran habib dalam kemerdekaan RI. 

Mahfud MD dalam sebuah podcast menyatakan, bahwa tidak ada bukti kuat yang menunjukkan kalau para habib memainkan peran dominan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Menurut Mahfud, peran dalam kemerdekaan Indonesia lebih banyak dimainkan oleh berbagai elemen bangsa, termasuk para ulama lokal, nasionalis, serta pemuda-pemuda dari berbagai latar belakang.

Ia juga menekankan pentingnya merujuk pada sumber sejarah yang kredibel dan diakui secara akademis.


KH Aqil Siroj

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A. adalah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga angkat bicara masalah perdebatan nasab. 

Menurut KH Said Aqil, penting bagi para habib untuk membuktikan klaim bahwa mereka adalah dzurriyah (keturunan) Nabi Muhammad SAW dan memiliki peran besar dalam sejarah Indonesia.

Said Aqil menantang para habib untuk menyusun tesis atau dokumen sejarah yang didasarkan pada penelitian ilmiah guna mendukung klaim mereka. 

Ia menegaskan bahwa bukti ilmiah sangat diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman atau distorsi sejarah yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.


KH Kholil Yasin

KH Kholil Yasin adalah seorang dai dan alim ulama yang dihormati di kalangan masyarakat Pulau Madura. Ia memiliki pengaruh besar dalam kehidupan spiritual para pengagumnya. 

KH Kholil Yasin populer lantaran gaya ceramahnya yang mudah dicerna masyarakat awam. Plus ia suka menembangkan lagu-lagu yang lagi "in" dan akrab di telinga orang Madura. 

Ia berasal dari Bangkalan. Tiap hari naik podium, berceramah dari satu tempat ke tempat lainnya. 

Seperti halnya tokoh-tokoh lain yang memiliki pengaruh besar, KH Kholil Yasin juga menghadapi tantangan sangat pelik pada 2024 ini.

Saat ini, ia disudutkan oleh persoalan para pengikutnya yang terpecah menjadi dua kubu: Mereka yang mendukung habib dan mereka yang menentang karena berkeyakinan bahwa habib telah membelokkan peta sejarah Indonesia.

Ditambah lagi para habib berdarah Yaman tersebut telah merendahkan/mengolok-olok kiai nusantara. Mengubah nama-nama makam menjadi bagian dari keluarganya. 

Menghadapi situasi ini, sejatinya KH Kholil Yasin bisa melakukan beberapa langkah strategis untuk merangkul kedua kubu agar tercipta keharmonisan dan persatuan diantara para pengikutnya. 

Sebagai sosok yang ditokohkan, KH Kholil Yasin perlu menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan diantara umat Islam. Pesan moral ini bisa disampaikan lewat ceramah atau setiapkali mengisi pengajian. 

Disetiap kesempatan, KH Kholil Yasin seharusnya mengingatkan pengikutnya bahwa perpecahan hanya akan melemahkan umat Islam dan menghalangi tujuan bersama.

Lebih penting lagi, KH Kholil Yasin harus menjadi teladan dalam hal kesantunan, sikap terbuka, dan menghormati perbedaan. 

Dengan menunjukkan sikap tidak memihak, beliau dapat menginspirasi pengikutnya untuk meneladani sikap tersebut. 

Ketika pengikut melihat pemimpin mereka bersikap adil dan bijaksana, mereka lebih cenderung untuk mengikuti teladan tersebut.

Akan tetapi, selama 2024, KH Kholil Yasin dalam beberapakali ceramahnya mulai berat sebelah. Ia tidak mengambil sikap moderat dan terkesan memaksakan kehendak terhadap para pengikutnya. 

Sangat disayangkan memang, ia lebih pro terhadap habib yang mengaku sebagai keturunan Rasulullah. Ia memihak salah satu kubu secara berlebihan. 

Padahal para kiai nusantara banyak yang meyakini, bahwa nasab habib Yaman terputus dengan Nabi Muhammad SAW dari beberapa faktor. Dari kitab nasab dan manuskrip. Bahkan para habib tersebut ketakutan, tidak mau tes DNA, seperti aspirasi penduduk Indonesia, 

Salam sataretanan buat KH Kholil Yasin [Surya]