Kabid GTK Disdik Kabupaten Sumenep Dorong Implementasi Sekolah Responsif Gender

Kepala sdn Panaongan 3 kecamatan Pasongsongan
Agus Sugianto (paling kanan), Sekretaris KKKS Kecamatan Pasongsongan. [Foto: Surya]

apoymadura.com - Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Akhmad Fairusi, hadir dalam rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Pasongsongan yang digelar di SDN Soddara 1. Selasa (10/9/2024). 

Kehadirannya dalam rapat tersebut membawa misi penting, yakni mendorong para kepala sekolah dan guru untuk menerapkan konsep Sekolah Responsif Gender di lingkungan pendidikan dasar.

"Penerapan sekolah responsif gender menjadi bagian dari upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah bagi semua anak, tanpa memandang perbedaan gender," terang Fairusi. 

Ia juga menjelaskan, bahwa nantinya sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar, tapi juga ruang aman dan nyaman bagi siswa untuk berkembang tanpa ada diskriminasi atau kekerasan.

Sehabis rapat, jurnalis apoymadura.com berkesempatan meminta tanggapan Sekretaris KKKS Kecamatan Pasongsongan, Agus Sugianto.

Kepala SDN Panaongan 3 ini juga memberi dukungan penuh terhadap program yang diusung oleh Kabid GTK Dinas Pendidikan Sumenep tersebut. 

"Inisiatif ini merupakan langkah progresif yang patut diapresiasi, karena program Sekolah Responsif Gender telah menjadi salah satu program unggulan Dinas Pendidikan Sumenep yang dikenal secara nasional," ucap Agus Sugianto. 

Lebih lanjut, Agus Sugianto juga menyampaikan komitmennya untuk mendorong pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) terkait Sekolah Responsif Gender di Kecamatan Pasongsongan.

"Kami akan mendorong supaya Bimtek Sekolah Responsif Gender segera diadakan, dengan memanfaatkan dua orang guru yang telah mengikuti pelatihan. Pada akhirnya, semua sekolah dasar, baik negeri maupun swasta di Kecamatan Pasongsongan, dapat berperan aktif dalam mewujudkan sekolah yang responsif gender dan meminimalkan tindak kekerasan pada anak," ujar Agus Sugianto.

Program Sekolah Responsif Gender diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang bijak dan bebas dari segala bentuk diskriminasi, serta berkontribusi pada terciptanya generasi penerus yang lebih toleran terhadap perbedaan. [Surya]