Renungan Maulid Nabi 2024: Klaim Sepihak atas Nabi Muhammad SAW

Maulid nabi muhammad saw

apoymadura.com - Dalam beberapa catatan sejarah, bahkan kaum muslim banyak yang tahu, bahwa Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. 

Sebagai nabi terakhir, beliau diutus tidak hanya untuk satu golongan, tetapi untuk seluruh umat manusia. 

Namun, medio 2024 ada beberapa kalangan yang mengklaim sepihak, seolah-olah mereka adalah pihak paling berhak dan yang akan mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW secara eksklusif. 

Tentu klaim-klaim semacam ini acapkali membawa perpecahan di antara umat dan menimbulkan persepsi yang sempit tentang peran Rasulullah SAW.

Universalitas Nabi Muhammad SAW dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman begini:

"Dan Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya: 107).

Ayat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus bukan hanya untuk satu kaum, golongan, atau bangsa tertentu, melainkan untuk seluruh umat manusia di atas muka bumi. 

Syafaat beliau tidak terikat oleh sebuah identitas etnis, kebangsaan, atau mazhab, melainkan terbuka bagi siapa saja yang mengikuti ajaran Islam dan berusaha meneladani akhlak mulia beliau.

Sayangnya, ada beberapa kelompok yang mengklaim bahwa mereka adalah pihak yang paling layak dan paling berhak menerima syafaat Nabi Muhammad SAW. 

Klaim seperti ini, selain tidak didukung oleh dalil yang kuat, juga berisiko memecah belah umat. 

Perpecahan semacam ini berlawanan dengan misi Nabi SAW, yang selalu mengajarkan persatuan dan kesatuan umat Islam.

Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya menekankan pentingnya persaudaraan sesama Muslim. 

Beliau bersabda: "Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal kasih sayang, cinta, dan keakraban di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila satu bagian tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit yang sama." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadits ini, jelas bahwa Nabi Muhammad SAW ingin membangun masyarakat yang saling peduli dan menghormati, bukan masyarakat yang merasa superior dan memandang rendah kelompok lain. [Surya]