 |
| MS Arifin semasih aktif di militer. [Foto: Surya] |
apoymadura.com - Perjalanan hidup yang penuh inspirasi dari seorang tokoh berpengaruh di wilayah pantai utara Pulau Madura. Namanya sudah masyhur tidak hanya di Sumenep, tapi sampai ke mancanegara.
Hari ini, 5 Oktober 2024, MS Arifin genap berusia 53 tahun. Terlahir dengan nama lengkap Mohamad Syamsul Arifin, beliau adalah sosok yang memiliki perjalanan hidup penuh lika-liku dan inspirasi.
Terlahir 5 Oktober 1971 di Desa Pasongsongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, MS Arifin menghabiskan masa kecilnya di desa terpencil di ujung barat-utara dari Kota Keris, Sumenep.
 |
| Ketika MS Arifin melakukan rapat. [Foto: Surya] |
Desa kecil yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar, menjadi saksi perjuangan dan kegigihan seorang anak desa yang tumbuh menjadi sosok sukses.
Pendidikan formal MS Arifin dimulai dari SDN Pasongsongan 1 dan dilanjutkan ke SMPN 1 Pasongsongan. Meski sempat mengenyam pendidikan di bangku SMAN 1 Ambunten Kabupaten Sumenep, sayangnya, beliau tidak sampai menyelesaikan pendidikannya di jenjang tersebut.
Namun, semangat belajar dan keinginan untuk maju tidak pernah pudar dari dirinya. Ia terus berbenah semasih sang surya menyinari bumi.
 |
| MS Arifin (kanan) bersama mitra kerja. [Foto: Surya] |
Setelah meninggalkan bangku SMA, MS Arifin sempat bergabung dengan komunitas bela diri Pepsi Gajah (Persatuan Pencak Silat Gabungan Anti Jahat).
Lalu ia mencoba mengadu peruntungan masuk pendidikan militer. Langkah ini hanya bersifat kebetulan karena sebelumnya tak pernah terlintas menjadi seorang tentara.
Lulus dari pendidikan, beliau bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai anggota Polisi Militer.
 |
| Pelatihan dan pengobatan gratis. [Foto: Surya] |
Selama menjadi bagian dari TNI, MS Arifin menunjukkan disiplin dan dedikasi yang tinggi. Namun, takdir kemudian berbicara lain. Sebelum mencapai masa pensiun, beliau memilih untuk keluar dari dunia militer dan mencoba peruntungan di jalur yang berbeda.
Dengan semangat pantang menyerah, MS Arifin memutuskan untuk beralih ke bidang pengobatan alternatif. Pilihan ini tidaklah mudah, tetapi beliau berhasil menunjukkan keseriusannya.
Berkat keuletan dan ketekunan, MS Arifin mendirikan Therapy Banyu Urip International, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengobatan alternatif, yang kini berada di bawah kepemimpinannya sebagai CEO.
Melalui perusahaan ini, beliau telah membantu jutaan orang yang mencari pengobatan dan kesehatan yang lebih baik. Ia seringkali menyelenggarakan bakti sosial dimana-mana. Sebuah cara MS Arifin dalam berbagi terhadap sesama.
Perjalanan hidup MS Arifin yang penuh tantangan dan keberhasilan ini tentu tidak lepas dari pengalamannya yang pernah merasakan kesulitan sejak kecil.
Berasal dari keluarga sederhana di desa terpencil, kehidupan yang tidak mudah telah menempa dirinya menjadi pribadi yang kuat dan berjiwa sosial tinggi.
Selain itu, MS Arifin juga merupakan keturunan dari Kiai Ali Akbar Syamsul Arifin, sosok ulama penyebar agama Islam di daerah pesisir utara Pulau Madura.
Kiai Ali Akbar adalah figur yang berpengaruh dalam pengembangan ajaran Islam di wilayah Madura, khususnya di kawasan pesisir, yang hingga kini masih dikenang sebagai tokoh yang berjasa dalam menyebarkan ajaran agama dan nilai-nilai kebajikan di masyarakat.
Kiai Ali Akbar Syamsul Arifin wafat 14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah atau bertepatan dengan Sabtu, 28 Maret 1592 Masehi. Beliau adalah seorang ulama besar yang gigih menyebarkan ajaran Islam di pesisir utara Pulau Madura.
Keberadaannya memberi pengaruh besar dalam perkembangan Islam di wilayah tersebut. Hingga kini, warisan nilai-nilai keislaman dan ajarannya masih melekat di tengah masyarakat dan diteruskan oleh keturunannya.
Pengaruh keturunan dari seorang ulama besar seperti Kiai Ali Akbar, serta pengalaman hidup yang penuh perjuangan, membuat MS Arifin memiliki pandangan hidup yang luas dan tekad untuk selalu membantu sesama.
Beliau sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, dan berusaha untuk memberdayakan masyarakat di sekitarnya.
Di usianya yang ke-53 ini, MS Arifin tidak hanya merayakan ulang tahunnya, tetapi juga mensyukuri perjalanan hidup yang telah dilaluinya.
Ia adalah contoh nyata bahwa latar belakang dan kesulitan hidup bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan.
Dengan tekad dan kerja keras, segala tantangan dapat dihadapi, dan masa depan yang lebih baik dapat diraih.
Semoga di usianya yang ke-53 ini, MS Arifin terus diberi kesehatan, kekuatan, dan kesuksesan untuk melanjutkan perjalanan hidupnya yang inspiratif. Selamat ulang tahun, MS Arifin!
Tambahan sedikit. Saat ini MS Arifin menjadi Ketua DPD P-AP3I (Perkumpulan Para Pemijat Penyehatan Indonesia) Jawa Timur. [Surya]