Menakar Pilbub Sumenep 2024: Persaingan Ketat Antara Pasangan FINAL dan FAHAM
Calon Bupati Sumenep FINAL (kiri) dan FAHAM (kanan) |
apoymadura.com - Pemilihan Bupati Sumenep 2024 menghadirkan dua pasangan kandidat dengan latar belakang dan basis massa yang kuat.
Kedua pasangan, yang dikenal dengan nomor urut 01 (FINAL) dan nomor urut 02 (FAHAM), masing-masing memiliki kekuatan berbeda, sehingga persaingan itu diprediksi akan berlangsung ketat.
Pasangan FINAL optimis memenangkan Pilkada Sumenep 2024. Salah satu faktor yang jadi kekuatan utama mereka adalah dukungan kuat dari alumni pondok pesantren.
Baik calon bupati maupun calon wakil bupati FINAL masing-masing memiliki pondok pesantren sendiri.
Pondok pesantren di Sumenep memiliki peran cukup signifikan dalam kehidupan sosial masyarakat, dan dukungan dari para alumni pesantren ini diyakini akan menjadi kekuatan besar bagi FINAL.
Jaringan alumni yang luas serta kedekatan emosional dengan masyarakat diyakini akan membantu pasangan ini dalam meraih suara, terutama di kalangan santri dan keluarga besar pesantren.
Pasangan FAHAM juga memiliki kekuatan yang patut diperhitungkan. Calon bupati pasangan ini adalah incumbent, yang sudah memiliki pengalaman dan basis massa di pemerintahan.
Dengan rekam jejak yang dikenal di kalangan birokrasi dan pemerintahan, calon bupati FAHAM diharapkan dapat menarik simpati masyarakat yang menginginkan keberlanjutan semua program yang sudah ada.
Selain itu, meskipun hanya calon wakil bupatinya yang memiliki pondok pesantren, dukungan dari komunitas pesantren bagi pasangan FAHAM juga tidak dapat diabaikan.
Keterlibatan pesantren dalam dukungan politik selama ini menunjukkan bahwa figur-figur pesantren sering menjadi pemersatu suara di kalangan pemilih tradisional di Sumenep.
Tantangan dan Harapan Masyarakat Sumenep
Dalam pemilihan kali ini, masyarakat Sumenep dihadapkan pada pilihan yang cukup dilematis, mengingat kedua pasangan menawarkan pengalaman dan visi yang berbeda.
Banyak pihak berharap agar pemilihan ini berjalan damai dan tidak mencederai nilai-nilai persaudaraan yang selama ini dijaga oleh masyarakat Sumenep, terutama di wilayah yang amat menghormati peran ulama dan tokoh masyarakat seperti Sumenep. [Surya]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.