Egosentris
Pentigraf: Yant Kaiy Debur mewawancarai lelaki tua tentang keberadaan seorang tokoh ulama berpengaruh. Sebagai penulis buku sejarah Debur menggali seluas-luasnya dan menampungnya serta memfilternya agar buku karyanya enak dinikmati siapa saja. Lelaki tua ini bukan keturunan dari tokoh yang akan dibukukan. Tapi ia tahu banyak tentangnya. Setelah buku Debur dicetak dan beredar di pasaran, orang-orang yang tergabung dalam keturunan tokoh ulama itu protes. Tak pantas leluhurnya dibukukan tanpa melibatkan dia sebagai narasumber, tegasnya. Semua isi buku sejarah Debur dianggap melanggar “dosa” bagi mereka. Maka Debur pun pantas mendapatkan sangsi. Ia pun menerima hujatan mereka. Debur kini sadar, ternyata mereka lebih mementingkan leluhurnya dari pada kebersihan hatinya. Memang hanya mereka keturunan orang terhormat. Memang surga hanya miliknya sehingga mengabadikan sejarahnya dianggap bukan satu kepatutan. Tatkala Debur mewawancari salah satu diantara mereka, ternyata ...