Antologi Puisi “Bunga-bunga Kepedihan” (22)
Karya: Yant Kaiy Undangan Bekas Kekasih memb a njirlah air mata ini kupak s akan jua menghormatinya mengh a diri pesta pernikaha n mu walau hati b a gai teriris pedih terpatri , perih tak terperi bagaimana a ku harus meny a ksikan kau duduk berdua berderai senyum ya, senyum ke m en a nganmu d alam m empertahank a n prinsip biarlah aku m engalah d a n menyerah k a lah bu a tmu tapi bukan berarti untuk dia karena dia tahu kau pernah jadi milikku kemudian di a mengkhianati kesetiaanku kal a jarak mulai tercipta ben a rkah ini salahku atau kesetiaan amat nisbi darimu? sehingg a kali a n begitu teg a membikin sandiwara ini. Pa songsonga n, 02/09/91 Pelarian terlunta-lunta di pengembaraan berpindah dari kota satu ke desa lainnya menyelamatkan jiwa tak berdosa bersama orang-orang yang memiliki aku aku tak mau menangis lagi karena iba kami tidak bisa meruntuhkan niat mereka untuk menghancurkan ...